Beranda Tentang Kami Produk Kami Peta Situs Artikel Kontak Kami Chat Whatsapp

Mengenal Parameter dalam Pemilihan Load Cell


L

oad cell merupakan alat elektromekanik yang sering disebut transducer di mana merupakan gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi sebuah material akibat adanya tegangan mekanis yang bekerja, kemudian merubah gaya mekanik menjadi sinyal listrik. Load cell memiliki beragam jenis dengan berbagai karakteristik yang bisa diukur, tergantung pada jenis logam yang digunakan, bentul load cell itu sendiri serta ketahanan terhadap lingkungan sekitar.

Dalam memilih load cell yang dapat sesuai dengan kebutuhan anda, penting adanya untuk mengenali beberapa definisi parameter yang dijadikan standar dalam pemilihan loadcell. Adapun beberapa parameternya adalah sebagai berikut :

Calibration : membandingkan output (signal) load cell dengan standard
Combined Error : Penyimpangan maksimum, jika ditarik garis lurus diukur pada saat tanpa beban sampai ketika diberikan beban maksimal dan sebaliknya saat beban maksimal sampai pada keadaan tanpa beban. Pengkuran dinyatakan dalam persen terhadap kapasitas maksimal. Biasa disebut juga Non-linearity dan hysteresis.
Creep : Perubahan sinyal keluaran Load Cell selama pembebanan tidak berubah, dan tidak ada perubahan lingkungan sekitar.
Creep Recovery : Perubahan pengukuran kondisi tanpa beban, setelah beberapa waktu diberikan beban dan kemudian beban dihilangkan.
Drift : Perubahan nilai pengukuran saat diberikan beban konstan
Eccentric Load : Pembebanan pada area timbangan tapi tidak tepat di titik antar load cell
Error : Perbedaan pengukuran dengan beban yang sesungguhnya.
Excitation : Tegangan input yang diberikan agar Load Cell bekerja. Pada umumnya Load Cell membutuhkan tegangan excitation 10VDC, tetapi ada juga yang memerlukan 15VDC, 20VDC, dan 25VDC dan ada yang bisa bekerja pada arus AC dan DC.
Hysteresis : Penyimpangan maksimum hasil pengukuran dengan beban yang sama. Satu pengukuran dari nol sampai maksimum, pengukuran yang lain dari maksimum sampai nol. Pengukuran histerisis dinyatakan dalam persen terhadap kapasitas maksimum (%FS). Biasanya Histerisis selalu bernilai 0.02%FS, 0.03%FS dan 0.05%FS
Input Bridge Resistance : Resistansi Input daripada Load Cell. Diukur dengan Ohm meter antara dua titik input atau Excitasi. Biasanya selalu lebih besar dari resistansi Output/sinyal karena adanya resistor kompensasi pada jalur Excitasi.
Insulation Resistance : Pengukuran resistansi antara sirkuit Load Cell dengan strukturnya. Pengukuran dilakukan dengan tegangan DC.
Non Linearity : Penyimpangan maksimum pada grafik hasil kalibrasi terhadap garis lurus (Ideal) antara tanpa beban dan beban penuh. Dinyatakan dengan persentase terhadap pengukuran pada kapasitas maksimum, hanya diukur dari nol sampai maksimum. Umumnya Non-linearity sebesar 0.025FS dan 0.035FS.
Output : Sinyal yang dihasilkan oleh load cell dimana output berbanding lurus dengan eksitasi dan beban yang diterapkan. Sinyal output load cell dalam satuan mV/V atau V/A
Output Bridge Resistance : Hambatan keluaran dari Cell. Output Bridge Resistance adalah 350O, 480O, 700O, 750O dan 1000O.
Output Rate : Tngkat perbandingan antara output tanpa beban dengan output saat ada beban.
Reapitability : Selisih bacaan output maksimum Load Cell untuk beban yang sama dan waktu yang identik.
Resolution : Perubahan terkecil di input mekanis yang menghasilkan perubahan yang terdeteksi dalam sinyal output
Safe Overload Rating : Beban maksimum (%) kapasitas beban, yang dapat diterapkan tanpa menghasilkan pergeseran permanen dalam karakteristik kinerja luar yang spesifik.

Dengan mengetahui apa-apa saja parameter yang dibutuhkan dalam memilih load cell, akan meminimalisir kesalahan atau ketidakcocokan dalam pemilihan. Kami menjual berbagai jenis load cell untuk segala kebutuhan baik industrin dan non-industri. Silahkan infokan kepada admin kami spesifikasi load cell yang anda butuhkan melalui kontak yang tertera pada website, kami selalu siap untuk memberikan rekomendasi load cell terbaik.
signature
Back to top
banner
-->